Untuk read more artikel di bawah klik comennT
Karena blog lagi ada RevisI

Jumat, 13 November 2009

Ubah Cara Pikir dan Hidup Anda




Mengubah cara pandang Anda terhadap situasi sulit dapat mengurangi stres (tekanan). Merasakan pengalaman-pengalaman tertentu dengan pandangan negatif dapat mengirimkan emosi negatif melalui tubuh seseorang. Mempraktekkan hal positif dalam kehidupan sehari-hari dapat mencegah hormon stres “respon stres akut” (reaksi fisik tubuh terhadap ancaman dari luar), dari membangkitkan efek negatif mereka.
Dapat dipertimbangkan sebagai fakta ilmiah bila seseorang dapat menghentikan produksi hormon stres dengan melakukan relaksasi secara sadar, baik melalui meditasi, yoga, bercocok tanam, menulis di buku harian, atau hal lainnya. Bagaimanapun, pada awalnya, dapat menerima keadaan yang berpotensi penuh stres secara positif dapat menyelamatkan Anda dari penderitaan respon hormonal negatif sejak awal.
“Kegelisahan—penderitaan yang ditimbulkan oleh tekanan hidup—barangkali emosi dengan sejumlah bukti ilmiah terbesar yang menghubungkannya dengan serangan penyakit dan serangkaian penyembuhan,” tulis Daniel Goleman, Ph.D., dalam Emotional Intelligence (Kecerdasan Emosional). Pekerjaannya diambil dari beberapa studi. Seorang peneliti dari Yale menemukan, “Emosional yang sangat negatif tentang hal apapun… secara teratur mengirimkan gelombang hormon stres melalui tubuh.” Entah kegelisahan itu berasal dari kekhawatiran, ketakutan, kemarahan, atau persepsi negatif lainnya, Goleman mengatakan komponen penting pada pengalaman yang penuh tekanan adalah “reaksi emosional seseorang.”
Bayangkan dua perempuan yang secara teoritis mempunyai situasi kehidupan yang persis sama — keduanya menginginkan penjualan dalam jumlah besar, namun kemudian merosot. Perempuan pertama merasakan stres yang luar biasa akibat situasi itu. Dia pulang ke rumah, membuat tulisan, dan merasa jauh lebih baik. Menetralkan stres dengan aktivitas yang tidak berkonotasi stres, secara efektif dia mengembalikan fungsi tubuhnya ke status normal (misalnya, perutnya dengan seketika menjadi lebih baik.) Perempuan yang kedua, bagaimanapun, dengan seketika berpikir, “Lain waktu saya akan      mengubah presentasi saya. Ini adalah langkah berharga untuk menjadi penjual yang lebih baik,” dan tidak pernah menderita stres sejak awal. Persepsinya  terhadap kasus itulah yang berbeda.
Perempuan yang mengalami stres beranggapan bahwa tidak ada apapun yang dapat dilakukan untuk membuat segalanya menjadi lebih baik, dan dia tidak berusaha memecahkan masalah apapun secara kejiwaan di masa mendatang. Sekalipun dia melaksanakan aktivitas non stres dalam sehari-hari untuk menurunkan perasaan stres dan kegelisahan, persepsi pesimistisnya masih tersisa. Sementara itu, kata Goleman, “Optimis cenderung untuk merespon secara aktif dengan penuh harapan, melalui perumusan rencana kegiatan… mereka memandang kemunduran sebagai suatu hal yang dapat diperbaiki.”
Berita gembiranya, kata Goleman, “temperamen dapat diubah melalui pengalaman. Optimisme dan harapan—seperti perasaan ketidakberdayaan dan dan keputusasaan—dapat dipelajari.”
Jerome Kagan, Profesor Pengembangan Psikologi di Harvard, telah meneliti amygdala, area emosional di otak yang bisa menjadi sangat bergembira, dan bagaimana area itu dapat mendorong “respon stres akut”. Riset Kagan mendukung gagasan dimana pengalaman hidup dapat mencegah area emosional amygdala dari reaksi negatif. Ini tergantung pada bagaimana kita secara emosional mempelajari untuk merespon berbagai keadaan.
Goleman menunjuk suatu studi dari orang-orang yang sangat gelisah (obsesif-kompulsif) yang kemudian ditemukan bila “pengalaman telah mengubah fungsi otak—dan meredakan gejala-gejala—seefektif dengan pengobatan.”
Goleman menyampaikan, “Koneksi sinapsis dapat terbentuk dalam hitungan jam atau hari.”
Salah satu solusi Goleman sederhana, “Jika kesusahan emosional kronis dalam beberapa format merupakan substansi racun, rangkaian emosi yang berlawanan bisa berupa obat—paling tidak sampai taraf tertentu.” Melatih pemikiran dan emosi positif, daripada mengulang pemikiran yang gelisah akan melatih otak untuk bertahan dengan cara yang berbeda. Seperti latihan beban untuk memperkuat otot tertentu, hampir segala bentuk hypnosis-diri, meditasi, atau gambaran kejiwaan dapat digunakan untuk memperkuat persepsi tertentu. Goleman menyatakan, “Semua pelajaran menyiratkan perubahan dalam otak, memperkuat koneksi sinapsis.”

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

 

Inilah Realitas Kehidupan Copyright © 2008 Black Brown Art Template by Ipiet's Blogger Template